Kamis, 11 Februari 2016

Daftar Produk Asli Indonesia yang Berkualitas Dunia,Yang Dianggap Produk Asing

PRODUK ASLI INDONESIA YANG BERKUALITAS DUNIA,


YANG DIANGGAP PRODUK ASING


Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang Konsumtif, karena bisa dilihat dari kehidupan sehari – hari sebagian banyak masyarakatnya yang melakukan transaksi pembelian dalam hitungan perhari-nya.
baik itu membeli barang-barang kebutuhan sekunder maupun kebutuhan Primer. Namun banyak juga masyarakat yang tidak menyadari saat membeli produk yang mereka beli, bahwa Brand / Produk yang mereka beli adalah Produk Asli Indonesia yang memang sudah menembus pasar International, ataupun ada yang menganggap bahwa produk yang mereka beli adalah Produk Luar yang dipasarkan di Negara ini.
Bila kita melihat data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang tercatat hingga akhir tahun 2009 terdapat 175 merek (brand) baru lokal yang mampu berbicara di pasar internasional (go international) dan diperkirakan Sampai akhir tahun 2015 ini jumlahnya bisa mencapai 250 – 300 Brand.
Cukup banyak Brand / Produk Indonesia yang bisa menembus pasar International atau dianggap sebagai Produk atau Brand Luar Negeri.
Berikut 30 Brand Produk Indonesia yang berhasil menembus pasar International dan mungkin dianggap sebagai brand Luar Negeri oleh Masyarakat Indonesia.
1. GT Radial
Ban produksi PT Gajah Tunggal mulai menapaki aspal jalan di negara-negara Timur Tengah dan Asia sejak tahun 1983, lewat ban berteknologi bias (cross-ply) untuk kendaraan niaga seperti truk, bus dan mobil angkutan. Baru pada tahun 1992, PT Gajah Tunggal mengekspor ban jenis radial (steel belted) dengan label GT Radial, untuk kendaraan sedan dan truk ringan sampai ke Amerika Serikat. Saat ini GT telah mengekspor ke lebih dari 80 negara di Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia (kecuali China), Afrika, Australia dan Selandia Baru, dengan nilai ekspor pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 2,6 trilun, dan tahun 2008 diperkirakan mencapai sekitar Rp 3 triliun. Awal keberhasilan tersebut diperoleh berkat rajin mengikuti pameran dagang yang diselenggarakan di mancanegara.
2. Specs


Berawal dari pendirian Panarub Industri pada 1980, konsep SPECS pada 1994 difokuskan produk sepatu sepak bola, sehingga menjadi market leader dikelasnya. Seiring waktu produk SPECS bertambah dengan Apparel (T-Shirt, Training Suits, caps, socks, etc) and Hardware (Team bags, shoes bags etc). Dan merajai kategori produk untuk badminton, futsal dan taekwondo. Kini produknya sudah di ekspansi sampai ke Malaysia, Singapura dan Australia.

3. Rick Hanes
Menggunakan alat musik dengan merek luar negeri ternama pasti jadi pertimbangan. Tetapi bagi pemakai gitar berkualitas,  tentu sudah tak asing dengan produk buatan asli Indonesia. Gitar yang diusung dengan merek RIck Hanes baru mulai dijual dikuartal pertama tahun 2012 dan langsung diterima dengan terbuka oleh pasar industri musik Amerika Serikat. Rick Hanes dinobatkan “Guitar of The Year 2012″ oleh guitar-planet.co.uk menyisihkan Merek gitar Gibson, Fender dan Ibanez yang terdahulu terkenal di dunia. Salah satu kelebihan dari gitar produksi Sidoarjo ini, adalah harganya yang murah namun berkualitas dunia.

4. Zahir

Pada 2004 PT. Zahir International berekspansi ke Malaysia untuk memuluskan pemasaran piranti lunak Zahir Small Business Accounting yang dirancang untuk UKM pemula yang memerlukan pembukuan sederhana, pengelolaan inventory, hutang dan piutang perusahaan, pembayaran pelanggan, tagihan hingga laporan keuangan praktis. DI tahun yang sama, Zahir mengikuti pameran di CEBIT, pameran IT terbesar di dunia, di Hanover, Jerman. Pengusaha Jerman dan Belanda tertarik memasarkan produk Zahir dan meminta untuk mendapatkan hak pemasaran di wilayah Eropa.
4. Paseo


Paseo merupakan merek tissu berkualitas premium yang diproduksi PT. Pindo Deli sejak 1998. Paseo kini telah di ekspor ke Singapura, Filipina, Australia dan Belgia.

5. Wings
WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin, Daia dan GIV dikenal sebagai produk yang sangat baik dan berkualitas. Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina
6. Indofood

Sebagai salah satu produsen mi instan terbesar di dunia, Divisi Mi Instan Indofood senantiasa berada di posisi terdepan dalam industri mi instan Indonesia, dikenal atas produknya yang berkualitas dan memiliki cita rasa yang tinggi dengan harga terjangkau.
7. Baterai ABC


Di tengah gempuran produk baterai merek luar negeri, baterai ABC masih melenggang menguasai hampir setengah pasar domestik, baik untuk baterai jenis alkaline maupun carbon zinc. Produk PT. International Chemical Industry, telah di ekpsor ke sekitar 50 negara, dengan berbagai mereka diantaranya ABC atau Alkaline.
8. Olympic Furniture

Terinspirasi dari pesta olahraga sedunia, Olimpiade, saat masyarakat demam olimpiade pada 1984. Produk Olympic dengan spesialisasinya adalah mebel (furniture) knock down, berdesain simpel, dan harga minimalis. Strategi menciptakan beragam varian produk seperti Albatros, Procella Olympia dan Audio Pro, mampu meraih penghargaan semacam 28th International Award for the Best Trade Name (2004). Kini, 50 cabang Olympic telah hadir di seluruh Indonesia dan distribusinya hampir melingkupi 100 negara.
9. Eiger


Eiger pertama kali hadir dengan produk tas spesialis kegiatan outdoor. Hingga sekarang selain produk tas Eiger telah melengkapi berbagai keperluan petualangan mulai dari tas, apparel, sepatu, hingga tenda yang sangat diminati dan diperhitungkan oleh konsumen dalam dan luar negeri. Kini perusahaan yang pabriknya berlokasi di Bandung, mengeluarkan merek Bodypack yang juga sudah memancanegara. Bodypack sendiri merupakan tas yang mengusung profesinalitas yang khusus untuk bekerja, dan mengakomodasi perangkat laptop dan gadget.
10. Ouval Research



Maraknya komunitas skateboard di Bandung membuat trio Rizki, Maskom dan Firman, pada 1997 menciptakan Ouval Research. Kekuatan label ini terletak pada koleksi kaosnya yang hadir dengan print unik dan erat sekali dengan budaya street style yang dinamis, fun dan berjiwa muda. Dari kaos, koleksi Ouval Research berkembang hingga ke aksesori, mulai dari tas, sepatu, bahkan sampai MP3 dan otopet. Kini Ouval Research semakin memperlihatkan keseriusan dan kemajuan bisnisnya hingga mengekspor produknya ke mancanegara seperti Singapura di butik Fyeweraz dan skateboard di Jerman.
11. Krisbow

Saat ini produk KRISBOW memiliki 4500 jenis, yang mampu menjawab segala jenis kebutuhan pelaku industri dan hobby. Untuk memudahkan para pengguna produk KRISBOW di manapun, seluruh jenis produk tersebut di bagi menjadi 22 kategori. Berbagai sarana pendukung pun diproduksi dan disediakan, diantaranya adalah Katalog KRISBOW yang lengkap, berbagai jenis brosur dan flyer berdasarkan jenis produk dan fungsinya, web-site, sampai Layanan Purna Jual untuk produk-produk teknik yang perlu penanganan khusus.
12. Dua Kelinci



Bemula dari Surabaya pada 1972, dengan melakukan pengemasan-ulang (repacking) untuk kacang garing dengan merek “Sari Gurih” berlogo dua kelinci. Produk kacang ini mulai berkembang menjadi industri pada 1985 dengan didirikannya PT. Dua Kelinci. Dengan selalu berinovasi dan megikuti perkembangan teknologi pada mesin-mesin produksinya, menjadikan Dua Kelinci salah satu produsen kacang yang terkenal di Indonesia. Kini PT. Dua Kelinci telah memproduksi beragam produk yang mencapai lebih dari 80 varian, dan telah pula menembus pasar dunia, seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Amerika, Belanda, dan Saudi Arabia. Dan pada Agustus 2010, telah menanda tangani kontrak sponsor dengan salah satu klub sepakbola dunia terkenal Real Madrid.
13. Silver Queen



Silver Queen, Chunky Bar, dan Ceres adalah merek coklat yang telah dikenal di Indonesia, diproduksi oleh PT. Petra Foods yang merupakan salah satu pemain utama di pasar global. Petra Foods, perusahaan milik keluarga Chuang ini, menjadi pesaing berat M&M’S, produsen coklat nomor satu asal Amerika. Produk-produk Petra Foods telah merambah sekitar 17 negara di dunia, diantaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan China.

Rabu, 10 Februari 2016

MAKALAH TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG MANIS

MAKALAH  TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG MANIS

BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang
          Agronomi merupakan istilah yang tidak asing lagi di bidang pertanian. Istilah itu belakangan ini diartikan sebagai usaha dalam membudidayakan tanaman-tanaman pertanian atau sering disebut dengan budidaya pertanian. Dalam membudidayakan tanaman yang di dasar ialah produksi yang tinggi baik mutu maupun jumlahnya.

          Dalam rangka mendapatkan produksi tinggi (jumlah dan mutu) perlu penerapan yang dikenal dengan panca usaha tani yang meliputi: (1) penyediaan bahan tanaman (benih/bibit) bermutu tinggi yang berasal dari klon/kultivar unggul; (2) pengolahan tanah; (3) pengairan; (4) pemupukan; (5) perlindungan tanaman.

          Tanaman jagung manis merupakan komoditas palawija yang layak dijadikan komoditas unggulan agrobisnis tanaman pangan. Prospek pengembangan usaha tani jagung manis sangat cerah dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, sebagai sumber pendapatan Negara.
          Usaha meningkatkan produksi produktivitas jagung manis nasional ditempuh melalui program ekstensifikasi, intensifikasi, diversivikasi, dan rehabilitasi yang ditunjang pula dengan program penanaman jgung manis diluar musim melalui penerapan pola tanam yang sesuai di suatu daerah. Kornponen terbesar di dalam biji jagung manis adalah karbohidrat, terutama berupa pati. Secara kimia, pati adalah polimer dari unit-unit glokasa anhidro (C6H10O50) dan juga lemak yang berfungsi sebagai bahan cadangan energi. Pati jagung terdiri dari amilosa dan amilokpeti, namun komposisi kedua komponen tersebut berbeda pada setiap varietas, sehingga mempengaruhi sifat gelatinasi masing-masing varietas jagung. Kacang tanah (Arachis Hypogaea L.) merupakan tanaman polong- polongan atau legum dari fannili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (l hingga 1 ½ , kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil dan merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan tepatnya berasal dari Brazilia Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa kacang Tanah ini pertama kali masuk ke lndonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis.
          Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala Bahasa Inggrisnya kacang tanah adalah peanut atau groundnut.

1.2    Tujuan
          Untuk mengenal teknik budidaya jagung manis yang baik dan benar dalam melakukan budidaya jagung 














BAB II
PEMBAHASAN
TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG MANIS


2.1    Jagung
2.1.1   Sistematika dan Botani
Tanaman jagung manis teunasuk kedalam keluarga (famili) rumput- rumputan (Gramineae). Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom      : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio           : Speunatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub L)ivisio  : Angiospeunae (berbiji tertutup)
Kelas            : Monocotyledore (berkeping satu)
Ordo             : Graminae (rumput-rumputan)
Famili           : Graminaceae
Genus           : Zea
Species          :Zea mays saccharata Linn.

          Tanaman jagung manis temasuk jenis tumbuhan semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan Paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umunnya berketinggian antara lm sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggt 6 m. Tinggi tanaman biasa diukur dari peunukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umurnnya jagung tidak memiliki kemarnpuan ini.
Secara morfologi, bagian atau organ-oragan penting tanaman jagung sebagai berikut:
l. Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman
8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Akar tanaman jagung manis dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuan dan perkembangan. Pada kondisi tanah yang subur dan gembur, jumlah akar tanaman jagung manis cukup banyak sedangkan pada tanah yang kurang baik akar yang tumbuh jumlahnya terbatas atau sedikit. Perakaran tanaman jagung manis diawali dengan Proses perkecambahan biji. Pertumbuhan kecambah biji jagung manis dimulai dengan akar kecambah, kemudian diikuti calon batang, Bersamaan dengan tumbuhnya akar kecambah akan tumbuh pula akar primer yang muncul pada buku terbawah. Selanjutnya setelah l0 hari berkecambah akan tumbuh akar adventif yang muncul pada buku di atasnya
Akar kecambah dan akar primer tumbuhnya bersifat sementara, sedangkan akar adventif terus tumbuh selama tanaman jagung manis tetap hidup. Pertumbuhan akar tanaman jagung manis pada umur 4 minggu mencapai kedalaman 45 cm, dan disekitar pangkal batang juga dipadati sejumlah akar dan cabang-cabang akar. Fungsi akar adventif adalah untuk memperkuat berdirinya dan membantu menyangga tegaknya tanaman jagung dan menambah organ penghisap air dan garam-garam tanah.

2. Batang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Batang tanaman jagung manis bentuknya bulat silindris, tidak berlubang dan  beruas-ruas sebanyak 8 - 20 ruas. Ruas terbungkus pclepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak menganduag lignin. Jumlah ruas tersebut teryantung pada varietas jagung manis yang ditanm dan umur tanaman.
Fungsi batang yang berisi berkas-berkas pembuluh adalah sebagai media pengangkut zat-zat makanan dari atas ke bawah atau sebaliknya, Zat-zat yang diserap oleh akar berupa unsur-unsur hara yang diangkut ke atas melalui berkas-berkas pembuluh menuju daun tanaman untuk selanjutnya dengan proses asimilasi dihasilkan zal-zat makan yang dikirim keberbagai jaringan tanaman.

3. Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Peunukaan daun ada yang licin dan ada yang berarnbut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epideunis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Struktur daun terdiri atas tiga bagan, yaitu kelopak daun, lidah daun, dan helaian daun.
Jumlah daun tiap tanaman bervariasi antara 8-48 helai. Ukuran daun berbeda-beda yaitu panjang antara 30-l50 cm dan lebar mencapai 15 cm. Letak daun pada batang bersilangan. Daun jagung mempunyai lidah dan telinga daun yang terletak dipangkal daun. Lidah daun berfungsi untuk mengatasi masuknya air dari atas (air hujan) kedatam batang tanaman jagung, sehingga terhindar dari kebusukan. Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya prosesing makanan tanaman makanan (asimilasi), mengatur kelebihan air dan sekaligus menstabilkan suhu yang dibutuhkan tanaman, serta sumber zar hijau daun (klorofil) sebagai organ fotosintesis.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasangg glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Tongkol tumbuh dari buku, diantara batang dan pelepah daun. Pada urnumnya satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolific. Bunga jantan Jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari Iebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Bunga betina terdiri atas sel telur atau ovari yang dilindungi oleh carpel. Carpel ini tumbuh menjadi rambut-rambut. Tangkai kepala putik merupakan rambut atau benang yang berjumbai diujung tongkol sehingga kepala putiknya menggantung diluar tongkol. Persarian bunga jagung manis terjadi pada pagi hari. Jumlah serbuk sari sekitar 2-5 juta per tanaman. Serbuk sari terbentuk selama 7-15 hari, Persarian tanaman jagung manis dibantu oleh angin dan serangga penyerbuk. Persarian silang dapat terjadi pada jarak sejauh 400 m. Persarian akan gagal apabila suhu udara panas dan kering, maka keluarnya serbuk sari berlangsgng cepat, sedangkan rambut pada tongkol keluamya lambat.

4. Bakal Biji
Bakal biji yang siap diserbuki ditandai dengan rambit yang memanjang dan keluar melalui sela-sela antar tongkol dan kelobot (pembungkus). Semakin banyak bunga betina yang siap untuk dibuahi, maka semakin bertambah jumlah rambut yang keluar melewati ujung tongkol jagung.
Fungsi tongkol jagung adalah sebagai tempat menempelnya calon biji, tempat menyimpan persediaan makanan, dan sebagai tempat lembaga muda (calon biji). Proses persarian bunga jagung berlangsung selama 12-28 jam. Serbuk sari tumbuh mencapai sel telur dalam bakal biji. Bersatunya sel telur dan sel jantan disebut pembuahan, yang diikuti dengan perkembangan biji. Mula-mula selama 7-10 hari, perkembangan biji berlangsung lambat, tetapi setelah itu berlangsung cepat secara linear sampai berat maksimal.
Pertumbuhan sejak keluar buanga jantan sampai dengan masaknya biji disebut pertumbuhan generatif. Lamanya pertimbuhan generatif berlangsung antara 50-55 hari, bergantung dari jenis atau varietas jagung dan kesuburan tanah. Setiap batang tanaman Jagung manis idealnya dipelihara satu tongkol, bergantung varietas dan kesuburan tanaman. Namun, kadeng-kadang ditemukan lebih dari satu tongkol pertanaman. Anak-anak tongkol yang tumbuh dibagian bawah sebaiknya dibuang. Buah jagung terdiri atas tongkol, biji, dan daun pembungkus. Biji jagung mempunyai bentuk, warna, dan kandungan endospeun yang bervariasi pada jenisnya. Pada umumnya, biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji. Biji Jagung manis terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kulit biji (seed coat), endospeun, dan embrio. Biji jagung merupakan organ tanaman generatif untuk memperbanyak tanaman.

2.1.2    Kandungan Gizi
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah :
•        Kalori  : 355 Kalori
•        Protein  : 92 g
•        Lemak  : 3,9 gr
•        Karbohidrat : 73,7 gr
•        Kalsium  : l0 mg
•        Fosfor  : 256mg
•        Ferum  : 2,4m9
•        Vitamin A  : 510 SI
•        Vitamin Bl  : 0,38 mg
•        Air  : l2gr

Untuk ukuran yang sama, meski jagug mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah namun mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.





BAB III
Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

1)      Keadaan Iklim
a)      Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub0tropis/topis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.
b)     Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
c)      Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Sinar matahari yang baik mencapai l00 % (tempat terbuka). Tanaman jagung yang ternaungi, perturnbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
d)     Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 2l-340 C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antaru 23-270 C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 300C.
2)      Tanah
a)           Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus.
b)          Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami Jagung dengan hasil yang baik denqan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertunbuhannya
c)           Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6 -7,5.
d)          Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediann air dalam kondisi baik.
e)           Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapl ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil- Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.

3)      Ketinggian Tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung.

3.1 Pedoman Teknis Budidaya
1.      Persyaratan Benih
Benih yang akan digunakan sebaiknya beunutu tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak tercampur benih/varietas lain, tidak mengandung kotoran tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih bersertifikat. Pada umunnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih, kemurnian benih dan daya tumbuh benih. Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Tetapi jagung hibrida mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan varietas bersari bebas yaitu harga benihnya yang lebih mahal dan hanya dapat digunakan maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalnm jumlah terbatas. Beberapa varietas unggul jagung untuk dipilih sebagai benih adalah: Hibrida C l, Hibrida C 2, Hibrida Pioneer I, Pioneer 2, IPB 4, CPI-1, Kaliangga, Wiyasa, Arjuna Baster.

2.      Penyiapan Benih
Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa tanaman jagung yang sehat pertmbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit. Tongkol dipetik pada saat lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji sudah mengeras dan sebagian besar daun menguning. Tongkol dikupas dan dikeringkan hingga kering betul. Apabila benih akan disimpan dalam jangka lama setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan dan disimpan di tempat kering. Dari tongkol yang sudah kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih, Biji yang terdapat di bagian ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%, jika kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang dibutuhkan edalah sebanyak 20-30 kg untuk setiap hektar,

3.      Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah bertujuan untuk: memperbaiki kondisi tanah, dan memberikan kondisi menguntungkan bagi pertumbuban akar. Melalui pengolahan tanah drainase dan aerasi yang kurang baik akan diperbaiki. Tanah diolah pada kondisi lembab tetapi tidak terlalu basah. Tanah yang zudah gembur hanya diolah secara umum,
a.       Persiapan
Dilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami (calon tempat barisan tanaman) dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras memerlukan pengolahan yang lebih banyak. Pertama-tama tanah dicangkul/dibajak lalu dihaluskan dan diratakan.


b.      Pembukaan Lahan
Pengolahan Iahan diawali dengan membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya. Bila perlu sisa tanaman yang cukup banyak dibakar. Abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dilanjutkan dengan pencangkulan dan pengolahan tanah dengan bajak.


3.2     Teknik Penanaman
a)      Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam memiliki arti penting dalam sistem produksi tanaman. Dengan pola tanam ini berarti memanfaatkan dan memadukan berbagai komponen yang tersedia (agroklimat tanah tanaman, hama dan penyakit, keteknikan dan sosial ekonomi). Pola tanam di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya disusun selama 1 tahun dengan memperhatikan curah hujan (terutama pada daerah/lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan. Maka pemilihan jenis/varietas yang ditanampun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan. Pola tanam yang biasa diterapkan adalah Tumpang sari (lntercropping), melakukan psnanaman lebih dari I tanamnn (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung ketela pohon padi gogo.
b)      Cara Penanaman
Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang ditanam satu tanaman. Dapat juga digunakan jarak tanam 75 x 5O cm, setiap lubang ditanam dua tanaman. Tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air kurang atau saat air berlebihan. Pada waktu musim penghujan atau waktu musim hujan hampir berakhir, benih jagung ini dapat ditanam. Tetapi air hendaknya cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman jagung. Pada saat penanaman sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering perlu diairi dahulu kecuali bila diduga l-2 hari lagi hujan akan turun. Pembuatan lubang tanaman dan penanaman biasanya memerlukan 4 orang (2 orang membuat lubang, 1 orang memasukkan benih, 1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan menutup lubang). Jumlah benih yang dimasukkan per lubang tergantung yang dikehendaki, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3 biji per lubang, bila dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yang dimasukkan 2 butir benih per lubang.

c)      Lain-lain
Di lahan sawah irigasi, jagung biasanya ditanam pada musim kemarau. Di sawah tadah hujan, ditanam pada akhir musim hujan. Di lahan kering ditanam pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.

• Pemeliharaan
1)      Penjarangan dan Penyulaman
Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah tanaman per lubang sesuai dengan yang dikehendaki. Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman sedangkan yang dikehendaki hanya 2 atau l, maka tanaman tersebut harus dikurangi. Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik dipotong dengan pisau atau gunting yang tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati. Kegiatan ini dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman. Penyulaman hendaknya menggunakan benih dari jenis yang sama Waktu penyulaman paling lambat dua minggu setelah tanam.
2)      Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu (gulma). Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda biasanya dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan sebagainya yang penting dalam penyiangan ini tidak mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkram tanah. Hal ini biasanya dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

3)      Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan bertujuan untuk memperkokoh posisi batang sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu juga untuk menutup akar yang bermunculan di atas peunukaan tanah karena adanya aerasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 6 minggu bersamaan dengan waktu pemupukan. Caranya tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang. Untuk efisiensi tenaga biasanya pembubunan dilakukan bersama dengan penyiangan kedua yaitu setelah tanaman berumur 1 bulan.

4)      Pemupukan
Dosis pemupukan jagung untuk setiap hektarnya adalah pupuk Urea sebanyak 200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100 kg, dan pupuk KCI sebanyak 50- l00 kg. Pemupukan dapat dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (pupuk dasar), pupuk diberikan bersamaan dengan waktu tanam. Pada tahap kedua (pupuk susulan 1), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 3-4 minggu setelah tanam. Pada tahap ketiga (pupuk susulan II), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 8 minggu atau setelah malai keluar.

5)      Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tenah telah lembab. Pengairan berikutnya diberikan secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

6)      Waktu Penyemprotan Pestisida
Penggunaan pestisida hanya diperkenankan setelah terlihat adanya hama yang dapat mernbahayakan proses produksi Jagung. Adapun pestisida yang digunakan yaitu pestisida yang dipakai mtuk mengendaliknn ulat. Pelaksanaan penyemprotan hendaknya memperlihatkan kelestarian musuh alami dan tingkat populasi hama yang menyerang sehingga perlakuan ini akan lebih efisien.

3.3     Panen
Ciri dan Umur Panen:
Umur panen 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung dipanen ketika malang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah malang fisiologis. Jagung siap dipanen jika klobot sudah mengering dan berwarna coklar muda, biji mengkilap, dan bila ditekan dengan kuku tidak membekas.














BAB IV
PENUTUP


4.1    Kesimpulan
           Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.

4.2     Saran
          Apabila melakukan penanaman, sebaiknya memperhatikan terlebih dahulu jenis tanaman yang akan ditanam, media atau tempat menanam. Karena kebutuhan tanaman akan unsur hara dan bahan organik  berbeda-beda, begitu pula dengan tanah mengandung unsur hara yang berbeda pula, sehingga pemberian pupuk pada tanah dan tanaman berbeda-beda.












DAFTAR PUSTAKA


AAK. (1993). Teknik Bercocok Tanam Jagung. Yogyakarta. Kanisius.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (1998).
Budidaya Kedelai dan Jagung. Palangkaraya. Departemen Pertanian. Capricorn Indo Consult. (1998).
Studi Tentang Agroindustri & Pemasaran JAGUNG & KEDELAI di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (1988).Bogor
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Saenong, Sania. (1988).
Teknologi Benih Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sutoro, Yogo Sulaeman, Iskandar. (1988).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Warisno (1998). Budidaya Jagung Hibrida. Yogyakarta. Kanisius.













DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................        i
DAFTAR ISI..........................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................        1
1.1  Latar Belakang.....................................................................        1
1.2  Tujuan...................................................................................        2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................        3
TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG MANIS..........................................        3
2.1  Jagung..................................................................................        3
2.1.1  Sistematika dan Botani.................................................        3
2.1.2  Kandungan Gizi............................................................        7
BAB III Syarat Tumbuh Tanaman Jagung.............................................        8
3.1  Pedoman Teknis Budidaya..................................................        9
3.2  Teknik Penanaman...............................................................        11
3.3  Panen....................................................................................        14
BAB IV PENUTUP...............................................................................        15
4.1  Kesimpulan...........................................................................        15
4.2  Saran.....................................................................................        15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................        16